CARA BERPIKIR SEJARAH
X IPA 4
-
Chairunisabilah (11)
-
Haydee Layla Safira (16)
-
Nadhira Salsabila (27)
-
Sthevanie Dhita .S (32)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena
atas limpahan rahmat dan karunia – Nya lah
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini
sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah
yang merupakan judul dari Makalah kami,
yaitu “Cara Berpikir Sejarah”. Disamping
itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah
ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini
masih ada kekurangan sehingga kami berharap
saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari guru mata pelajaran Sejarah
agar dapat meningkatkan mutu dalam
penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Jakarta,
27 Agustus 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
2.
Latar Belakang……………………………………………………………………..4
3.
Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………..4
4.
Masalah……………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
1.
Diakronik dalam sejarah Indonesia………………………………………………..5
2.
Sinkronik dalam sejarah
Indonesia………………………………………………..5
3.
Kausalitas…………………………………………………………………………….6
4.
Interpretasi Sejarah…………………………………………………………………6
5.
Kronologi dalam Sejarah Indonesia………………………………………………..6
6.
Periodisasi dalam Sejarah
Indonesia……………………………………………. ..7
7.
Konsep Ruang dalam sejarah Indonesia…………………………………………..8
8.
Konsep Waktu dalam sejarah Indonesia…………………………………………..9
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan…………………………………………………………………………..10
2.
Saran…………………………………………………………………………………10
3.
Sesi Pertanyaan
……………………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
I.
1. Latar Belakang
Sejarah adalah ilmu
yang mempelajari tentang masa lalu. Semua yang terjadi pada masa lalu menjadi
bagian sejarah masa kini. Apa yang terjadi di masa lalu dijadikan pedoman untuk
masa kini dan masa depan.
Sejarah juga
merupakan proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang jangkauannya.
Dalam rentang waktu itu, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun kehidupan
manusia yang mengubah keadaan masyarakat. Mengkaji semua peristiwa sejarah
secara rinci memang tidak mudah. Oleh karena itu, digunakan pemisahan yang
didasarkan pada momentum tertentu. Yang mengharuskan kita mengetahui cara
berpikir sejarah.
I.
2. Tujuan
Tujuan dalam
mempelajari cara berpikir sejarah yaitu untuk memahami dan menerapkan konsep
berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.
Serta menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir
kronologis (diakronik), sinkronil, ruang dan waktu dalam sejarah
I.
3. Masalah
Adapun masalah yang akan di dalam
makalah ini :
1.
Apa
pengertian dan penjelasan mengenai Diakronik dalam sejarah?
2.
Jelaskan
mengenai Sinkronik dalam sejarah!
3.
Apa
pengertian kausalitas?
4.
Apa
yang dimaksud dengan interpretasi sejarah?
5.
Jelaskan
mengenai Kronologi dalam sejarah!
6.
Jabarkan mengenai Periodisasi dalam sejarah!
7.
Bagaimana penjelasan dan penerapan Konsep Ruang
dan Waktu dalam sejarah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. SINKRONIK
DAN DIAKRONIK DALAM SEJARAH
1.
DIAKRONIK
Diakronik
berasal dari bahasa Latin. Dia berarti melampaui,
sedangkan chronicus berarti waktu. Diakronik merupakan
ilmu sejarah yang bersifat vertikal, sejarah mementingkan proses, sejarah
akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A
sampai waktu B.Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang
waktu.
Ciri – ciri
Diakronik
a.
Mengkaji dengan berlalunya masa
b.
Menitik beratkan pengkajian pristiwa
pada sejarahnya
c.
Bersifat historis atau komparatif;
d.
Bersifat vertikal;
e.
Terdapat konsep perbandingan;
f.
Cakupan kajian lebih luas;
2.
SINKRONIK
Kata
sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang
berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu,
masa. Sinkronis adalah ilmu sosial yang berarti meluas dalam ruang tetapi
terbatas dalam waktu. Pengertian
berpikir sinkronik dalam sejarah adalah mempelajari (mengkaji) struktur
(karakter) suatu peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi
oleh waktu.
Ciri – ciri
Sinkronik :
a.
Menitik beratkan pengkajian pada
strukturnya(karakternya)
b.
Bersifat horizontal
c.
Tidak ada konsep perbandingan
d.
Cakupan kajian lebih sempit
e.
Memiliki sistematis yang tinggi
f.
Bersifat lebih serius dan sulit
g.
Mengkaji pada masa tertentu
B. KAUSALITAS
Menurut Sartono
Kartodirdjo, kausalitas merupakan hukum sebab – akibat mengenai suatu
peristiwa,keadaan / perkembangan. Kausalitas bersifat nomotetis.Nomotetis
adalah percobaan untuk membentuk hukum-hukum abstrak umum dalam konteks proses
perulangan yang waktunya tidak terbatas.
C. INTERPRETASI
Interpretasi adalah
penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu fakta
dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran kata harus bersifat logis terhadap
keseluruhan konteks peristiwa sehingga
berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat disusun dan digabungkan menjadi satu kesatuan
yang masuk akal. Interpretasi harus bersifat deskriptif. Proses interpretasi
juga harus bersifat selektif.
D. KRONOLOGI
& PERIODISASI SEJARAH
1.
KRONOLOGI SEJARAH
INDONESIA
Interpretasi
adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu
fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran kata harus bersifat logis
terhadap keseluruhan konteks peristiwa
sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat disusun dan digabungkan menjadi satu kesatuan
yang masuk akal. Interpretasi harus bersifat deskriptif. Proses interpretasi
juga harus bersifat selektif.
Konsep Kronologi
Sejarah
a.
Kronologi
sejarah diperlukan karena dalam peristiwa-peristiwa sejarah terdiri berbagai
jenis dan bentuk yang berbeda.
b.
Setiap
peristiwa perlu diklasifikasi berdasarkan jenis dan bentuk peristiwanya
c.
Persitiwa-peristiwa
yang telah diklasifikasikan itu lalu disusun secara runut berdasarkan waktu
kejadian berlangsung .
d.
Secara
runut di sini berarti masing-masing peristiwa tersebut disusun dari masa yang
paling awal hingga masa yang paling akhir.
Contoh Kronologi
Sejarah :
a.
12
Mei 1998 Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh
b.
13
Mei Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo.
Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di
Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam
pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, menyatakan akan
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Etnis Tionghoa mulai
eksodus meninggalkan Indonesia.
c.
14
Mei Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kotakota di Indonesia,
demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah.
d.
18
Mei Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, meminta Soeharto untuk turun dari
jabatannya sebagai presiden.
e.
19
Mei Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya,
tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh
Muslim, bertemu dengan Soeharto.
f.
20
Mei mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat 22 Mei,
atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru. Sebelas menteri kabinet
mengundurkan diri, termasuk milyuner kayu dan Gubernur Bank Indonesia.
g.
21
Mei mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB Wakil Presiden menjadi
presiden baru Indonesia.
2.
PERIODISASI SEJARAH
INDONESIA
Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu
proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak,
zaman atau periode. Periodisasi atau pembagian babakan waktu merupakan inti
cerita sejarah.
Tujuan
Periodisasi Dalam Sejarah
a.
Melakukan
penyederhanaan
Begitu banyaknya peristiwa-peristiwa sejarah yang
beraneka ragam disusun menjadi sederhana, sehingga mendapatkan ikhtisar yang
mudah dimengerti.
b.
Memudahkan
klasifikasi dalam ilmu sejarah
Klasifikasi dalam ilmu sejarah meletakkan dasar babakan
waktu. Masa lalu yang tidak terbatas peristiwa dan waktunya dipastikan isi,
bentuk, dan waktunya menjadi bagian-bagian babakan waktu.
c.
Mengetahui
peristiwa sejarah secara kronologis
Menguraikan peristiwa sejarah secara kronologis akan
memudahkan pemecahan suatu masalah.
d.
Memudahkan
pengertian
Gambaran peristiwa-peristiwa masa lampau yang sedemikian
banyak itu dikelompok-kelompokkan, disederhanakan, dan diikhtisarkan menjadi
satu tatanan (orde), sehingga memudahkan pengertian.
e.
Untuk
memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
Semua peristiwa masa lampau itu setelah dikelompokkan
antara motivasi dan pengaruh peristiwa itu kemudian disusun secara sistematis.
f.
untuk
mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan saling hubungannya
dengan berbagai aspeknya.
E. KONSEP
RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH
1.
KONSEP RUANG DALAM
SEJARAH
Ruang
adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat
terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan
suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang
waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek
kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek
tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
2.
KONSEP WAKTU DALAM
SEJARAH
Masa lampau itu
sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan
merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu
bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau
manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab
sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal
bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan
datang.
3.
KETERKAITAN KONSEP
RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH
a.
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur
penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya
dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
b.
Segala aktivitas manusia pasti berlangsung
bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
c.
Manusia selama hidupnya tidak bisa
dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
(beraktivitas).
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kronologis,
Diakronik, Sinkronik, Periodisasi, Konsep ruang, Konsep waktu, kausalitas dan
interpretasi merupakan bagian-bagian penting dalam sejarah. Hal-hal tersebut
termasuk cara berpikir dalam sejarah. Yang dimana mengharuskan adanya
kronologis/diakronik yang berarti
susunan peristiwa yang telah terjadi. Ditambah periodisasi yang
menunjukkan riincian waktu dari setiap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi
berdasarkan penelitian dari peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di
Indonesia.
2.
Saran
Sebagai
warga Negara Indonesia, kita wajib mempelajari sejarah Negara kita tercinta,
Indonesia. Seperti kata Soekarno “Jangan sekali-sekali meninggalkan
sejarah ." Maka dari itu kita harus
memahami mengenai cara berpikir sejarah untuk mengetahui rincian dari suatu
peristiwa. Semoga dengan makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami cara
berpikir dalam sejarah.
SESI PERTANYAAN
SUB. BAB A.1 (DIAKRONIK)
1. a.
El Awalunnisa
“Apa yang dimaksud dengan komperatif?”
b. Sthevanie Dhita
“Komperatif adalah perbandingan dari masa ke masa mengenai sejarah yang
sedang
dikaji atau sejarah yang berkelanjutan dari awal hingga saat ini.”
2. a.
Yunar Amanullah
“Apa yang dimaksud dengan cara berpikir diakronik bersifat vertikal?”
b. Sthevanie Dhita
“Maksudnya adalah sejarah yang dikaji terus beruntut atau berkelanjutan
dari masa
ke masa sehingga mengharuskan diruntut ke bawah. Sejarah tersebut
dituliskan
secara rinci dan cangkupannya luas.”
3. a.
Nuraini
“Sebutkan contoh cara berpikir diakronik”
b. Sthevanie Dhita
“Contohnya adalah perkembangan ekonomi Indonesia”
SUB BAB A.2 (SINKRONIK)
1. a.
Almadiva Raissa
“Apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronik bersifat horizontal?”
b. Sthevanie Dhita
“Maksudnya adalah sejarah yang dikaji tersebut hanya terjadi pada masa
tertentu
dan tidak berkelanjutan. Sehingga penulisannya tidak perlu menghabiskan
banyak
halaman dan bisa dituliskan secara mendatar. Dan cangkupannya sempit”
2. a.
Anissa Wahyu .S
“Sebutkan contoh Sinkronik”
b. Sthevanie Dhita
“Contohnya adalah penelaahan bahasa Sunda pada masa Kerajaan
Hindu-Budha”
3. a.
M. Diaz
“Apa maksud dari struktur sinkronik”
b. Sthevanie Dhita
“Maksud secara struktur dalam sinkronik itu adalah sejarah yang dikaji
dituliskan
secara terstruktur sesuai dengan waktu, tempat dan keadaan.”
4. a.
Nuraini
“Mengapa cara berpikir sinkronik memiliki sistematik yang tinggi?”
b. Sthevanie Dhita
“Karena penulisannya harus sesuai struktur kronologi kejadiannya secara
runtut dan
benar. Juga harus lebih terperinci karena cangkupannya yang sempit.”
5. a.
Prayoga
“Kenapa cangkupannya sempit?”
b. Sthevanie Dhita
“Karena dalam sinkronik, sejarah tersebut hanya menceritakan
kejadian/peristiwa
tertentu. Yang tidak berkelanjutan sampai saat ini. Waktu dan tempat
kejadiannya
hanya diwaktu dan tempat tertentu
dan tidak diperlukan perbandingan bahasa dan
keadaan. Sehingga cangkupannya lebih sempit.”
SUB BAB B (KAUSLITAS)
1. a.
Ilham Gazhali
“Siapa Kartono Sudirjo itu?”
b. Haydee Layla
“Beliau adalah Guru Besar Ilmu Sejarah di Universitas Gajah Mada”
2. a.
Devi .A
“Apa yang dimaksud hokum abstrak dalam kausalitas?”
b. Haydee Layla
“Pernyataan singkat yang merangkum poin-poin utama. Atau disebut juga
garis
besar dari sejarah tersebut.”
SUB BAB C (INTERPRETASI)
1. a.
Kevin
“Apa yang dimaksud proses interpretasi secara selektif?”
b. Haydee Layla
“Sejarah itu terjadi di masa lalu, sehingga penelitiannya menimbulkan hipotesis
/
pendapat yang berbeda-beda. Karena hal teersebut, pendapat tersebut
harus dipilih
dengan teliti dan lebih terjamin kebenarannya sehingga membuat
kesimpulan yang
akurat”
2. a.
Nadhifa
“Apa contoh proses interpretasi secara selektif?”
b. Haydee Layla
“Misalnya anda sedang mengkaji sejarah kerajaan hindu di Indonesia.
Pendapat
para tokoh-tokoh besar mempunyai perbedaan. Maka anda harus memilih
salah satu
dari pendapat tersebut yang lebih terjamin kebenarannya.”
3. a.
Thomas Adi
“Apa yang dimaksud dengan fakta yang lepas?”
b. Nadhira Salsabila
“Maksudnya, fakta-fakta yang ada masih acak-acak dan belum tersusun”
SUB BAB D.1 (KRONOLOGI)
1. a.
Sabda Pratama
“Apa arti kata Eksodus?”
b. Nadhira Salsabila
“Eksodus adalah aktivitas/perbuatan meninggalkan tempat asalnya/kampong.
Disebut juga hijrah/migrasi.
2. a.
M. Bergi
“Kenapa demonstran meinta Soeharto turun dari jabatannya?”
b. Nadhira Salsabila
“Karena diberlakukannya sistem liberal. Yang mana pejabat pemerintah
diplih oleh
Soeharto dari kalangan keluarga dan teman dekatnya. Dan karena
merajalela nya
KKN”
SUB BAB D.2 (PERIODISASI)
1. a.
Kinanti Andhini
“Apa itu sistem Liberal kolonial ?”
b. Chairunisabilah
“Liberal kolonial disebutkan ‘masyarakat pada dasarnya dianggap mampu
memenuhi kebutuhannya sendiri dan Negara baru ikut campur tangan hanya kalau
usaha-usaha masyarakat yg bersifat sukarela menemui kegagalan’.”
2. a.
Aura Karenina
“Sebutkan contoh periodisasi”
b. Nadhira Salsabila
“Perkembangan zaman prasejarah Indonesia”
SUB BAB E.1 (KONSEP RUANG)
1.
a.
Kevin
“Sebutkan contoh konsep ruang dalam
sejarah”
b.
Chairunisabilah
“Sejarah kerajaan Samudera Pasai. Konsep
ruangnya ada di Aceh.
1.
a.
Calista Nabila
“Apa yang dimaksud sejarah yang bersifat terbuka dan berkesinambungan?”
b.
Chairunisabilah
“Sejarah tidak ada yang ditutup-tutupi
dan kronologinya saling berhubungan.”
SUB BAB E.2 (KONSEP WAKTU)
1.
a.
Calista Nabila
“Apa yang dimaksud sejarah yang bersifat terbuka dan berkesinambungan?”
b.
Chairunisabilah
“Sejarah tidak ada yang ditutup-tutupi
dan kronologinya saling berhubungan.”
Keterangan : a = Yang
bertanya
b =
Yang menjawab