Jumat, 31 Oktober 2014

Sejarah Bab 1 Kelas 10






CARA BERPIKIR SEJARAH



X IPA 4


-       Chairunisabilah              (11)
-       Haydee Layla Safira   (16)
-       Nadhira Salsabila      (27)
-       Sthevanie Dhita  .S    (32)

KATA PENGANTAR


Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  swt., karena  atas  limpahan  rahmat  dan  karunia – Nya lah  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  Makalah Sejarah  ini  sesuai  waktunya.

          Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian  rupa  dengan  harapan  dapat  membantu  pembaca  dalam  memahami  pelajaran  Sejarah yang  merupakan  judul  dari  Makalah  kami, yaitu  “Cara Berpikir Sejarah”Disamping  itu, kami  berharap  bahwa   Makalah Sejarah  ini  dapat  dijadikan  bekal  pengetahuan  untuk  melangkah  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi  lagi.

          Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah Sejarah  ini  masih  ada  kekurangan  sehingga  kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian  khususnya  dari  guru  mata  pelajaran  Sejarah agar  dapat  meningkatkan  mutu  dalam  penyajian  berikutnya.

          Akhir  kata  kami  ucapkan  terima  kasih.


                                                                                                              Jakarta, 27 Agustus 2014




                                                                                                                           Penyusun

















DAFTAR ISI 


HALAMAN  JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...3
BAB  I PENDAHULUAN
2.     Latar  Belakang……………………………………………………………………..4   
3.     Tujuan  Penulisan…………………………………………………………………..4
4.      Masalah……………………………………………………………………………..4
BAB  II PEMBAHASAN
1.     Diakronik dalam sejarah Indonesia………………………………………………..5
2.     Sinkronik dalam sejarah Indonesia………………………………………………..5
3.     Kausalitas…………………………………………………………………………….6
4.     Interpretasi Sejarah…………………………………………………………………6
5.     Kronologi dalam Sejarah Indonesia………………………………………………..6
6.     Periodisasi dalam Sejarah Indonesia……………………………………………. ..7
7.     Konsep Ruang dalam sejarah Indonesia…………………………………………..8
8.     Konsep Waktu dalam sejarah Indonesia…………………………………………..9
BAB  III  PENUTUP
1.     Kesimpulan…………………………………………………………………………..10
2.     Saran…………………………………………………………………………………10
3.     Sesi Pertanyaan ……………………………………………………………………..11













BAB I
PENDAHULUAN

I.             1. Latar Belakang

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang masa lalu. Semua yang terjadi pada masa lalu menjadi bagian sejarah masa kini. Apa yang terjadi di masa lalu dijadikan pedoman untuk masa kini dan masa depan.
Sejarah juga merupakan proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang jangkauannya. Dalam rentang waktu itu, sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun kehidupan manusia yang mengubah keadaan masyarakat. Mengkaji semua peristiwa sejarah secara rinci memang tidak mudah. Oleh karena itu, digunakan pemisahan yang didasarkan pada momentum tertentu. Yang mengharuskan kita mengetahui cara berpikir sejarah.

I.             2. Tujuan
Tujuan dalam mempelajari cara berpikir sejarah yaitu untuk memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah. Serta menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronil, ruang dan waktu dalam sejarah

I.             3. Masalah
Adapun masalah yang akan di dalam makalah ini :
1.      Apa pengertian dan penjelasan mengenai Diakronik dalam sejarah?
2.      Jelaskan mengenai Sinkronik dalam sejarah!
3.      Apa pengertian kausalitas?
4.      Apa yang dimaksud dengan interpretasi sejarah?
5.      Jelaskan mengenai Kronologi dalam sejarah!
6.      Jabarkan mengenai Periodisasi dalam sejarah!
7.      Bagaimana penjelasan dan penerapan Konsep Ruang dan Waktu dalam sejarah?















BAB II
PEMBAHASAN

A. SINKRONIK DAN DIAKRONIK DALAM SEJARAH

1.    DIAKRONIK
Diakronik berasal dari bahasa Latin. Dia berarti melampaui, sedangkan chronicus berarti waktu. Diakronik merupakan ilmu sejarah yang bersifat vertikal, sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. 
Ciri – ciri Diakronik
a.    Mengkaji dengan berlalunya masa
b.    Menitik beratkan pengkajian pristiwa pada sejarahnya
c.    Bersifat historis atau komparatif;
d.    Bersifat vertikal;
e.    Terdapat konsep perbandingan;
f.     Cakupan kajian lebih luas;

2.    SINKRONIK
Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa. Sinkronis adalah ilmu sosial yang berarti meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.  Pengertian berpikir sinkronik dalam sejarah adalah  mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.

Ciri – ciri Sinkronik :
a.      Menitik beratkan pengkajian  pada strukturnya(karakternya)
b.      Bersifat horizontal
c.       Tidak ada konsep perbandingan
d.      Cakupan kajian lebih sempit
e.      Memiliki sistematis yang tinggi
f.        Bersifat lebih serius dan sulit
g.      Mengkaji  pada masa tertentu

B. KAUSALITAS
Menurut Sartono Kartodirdjo, kausalitas merupakan hukum sebab – akibat mengenai suatu peristiwa,keadaan / perkembangan. Kausalitas bersifat nomotetis.Nomotetis adalah percobaan untuk membentuk hukum-hukum abstrak umum dalam konteks proses perulangan yang waktunya tidak terbatas.

C. INTERPRETASI
Interpretasi adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran kata harus bersifat logis terhadap keseluruhan konteks  peristiwa sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat  disusun dan digabungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal. Interpretasi harus bersifat deskriptif. Proses interpretasi juga harus bersifat selektif.

D. KRONOLOGI & PERIODISASI SEJARAH
1.    KRONOLOGI SEJARAH INDONESIA
Interpretasi adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran kata harus bersifat logis terhadap keseluruhan konteks  peristiwa sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat  disusun dan digabungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal. Interpretasi harus bersifat deskriptif. Proses interpretasi juga harus bersifat selektif.

Konsep Kronologi Sejarah
a.       Kronologi sejarah diperlukan karena dalam peristiwa-peristiwa sejarah terdiri berbagai jenis dan bentuk yang berbeda.
b.      Setiap peristiwa perlu diklasifikasi berdasarkan jenis dan bentuk peristiwanya
c.       Persitiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu lalu disusun secara runut berdasarkan waktu kejadian berlangsung .
d.      Secara runut di sini berarti masing-masing peristiwa tersebut disusun dari masa yang paling awal hingga masa yang paling akhir.
Contoh Kronologi Sejarah :
a.       12 Mei 1998 Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh
b.      13 Mei Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo. Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.
c.       14 Mei Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kotakota di Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah.
d.      18 Mei Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, meminta Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai presiden.
e.       19 Mei Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh Muslim, bertemu dengan Soeharto.
f.       20 Mei  mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru. Sebelas menteri kabinet mengundurkan diri, termasuk milyuner kayu  dan Gubernur Bank Indonesia.
g.      21 Mei mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB Wakil Presiden menjadi presiden baru Indonesia.

2.    PERIODISASI SEJARAH INDONESIA
Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Periodisasi atau pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah.
Tujuan Periodisasi Dalam Sejarah
a.       Melakukan penyederhanaan
Begitu banyaknya peristiwa-peristiwa sejarah yang beraneka ragam disusun menjadi sederhana, sehingga mendapatkan ikhtisar yang mudah dimengerti.
b.      Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah
Klasifikasi dalam ilmu sejarah meletakkan dasar babakan waktu. Masa lalu yang tidak terbatas peristiwa dan waktunya dipastikan isi, bentuk, dan waktunya menjadi bagian-bagian babakan waktu.
c.       Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
Menguraikan peristiwa sejarah secara kronologis akan memudahkan pemecahan suatu masalah.
d.      Memudahkan pengertian
Gambaran peristiwa-peristiwa masa lampau yang sedemikian banyak itu dikelompok-kelompokkan, disederhanakan, dan diikhtisarkan menjadi satu tatanan (orde), sehingga memudahkan pengertian.
e.       Untuk memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
Semua peristiwa masa lampau itu setelah dikelompokkan antara motivasi dan pengaruh peristiwa itu kemudian disusun secara sistematis.
f.       untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan saling hubungannya dengan berbagai aspeknya.

E. KONSEP RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH

1.    KONSEP RUANG DALAM SEJARAH
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

2.    KONSEP WAKTU DALAM SEJARAH
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.

3.    KETERKAITAN KONSEP RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH
a.       Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
b.       Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
c.       Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup  (beraktivitas).









BAB III
PENUTUP


1.    Kesimpulan

Kronologis, Diakronik, Sinkronik, Periodisasi, Konsep ruang, Konsep waktu, kausalitas dan interpretasi merupakan bagian-bagian penting dalam sejarah. Hal-hal tersebut termasuk cara berpikir dalam sejarah. Yang dimana mengharuskan adanya kronologis/diakronik yang berarti  susunan peristiwa yang telah terjadi. Ditambah periodisasi yang menunjukkan riincian waktu dari setiap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi berdasarkan penelitian dari peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.

2.    Saran

Sebagai warga Negara Indonesia, kita wajib mempelajari sejarah Negara kita tercinta, Indonesia. Seperti kata Soekarno  Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah ."  Maka dari itu kita harus memahami mengenai cara berpikir sejarah untuk mengetahui rincian dari suatu peristiwa. Semoga dengan makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami cara berpikir dalam sejarah.








SESI PERTANYAAN

SUB. BAB A.1 (DIAKRONIK)
1.      a. El Awalunnisa
    “Apa yang dimaksud dengan komperatif?”
b. Sthevanie Dhita
    “Komperatif adalah perbandingan dari masa ke masa mengenai sejarah yang sedang 
    dikaji atau sejarah yang berkelanjutan dari awal hingga saat ini.”
2.      a. Yunar Amanullah
    “Apa yang dimaksud dengan cara berpikir diakronik bersifat vertikal?”
b. Sthevanie Dhita
    “Maksudnya adalah sejarah yang dikaji terus beruntut atau berkelanjutan dari masa
    ke masa sehingga mengharuskan diruntut ke bawah. Sejarah tersebut dituliskan
    secara rinci dan cangkupannya luas.”
3.      a. Nuraini
    “Sebutkan contoh cara berpikir diakronik”
b. Sthevanie Dhita
    “Contohnya adalah perkembangan ekonomi Indonesia”

SUB BAB A.2 (SINKRONIK)
1.      a. Almadiva Raissa
   “Apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronik bersifat horizontal?”
b. Sthevanie Dhita
    “Maksudnya adalah sejarah yang dikaji tersebut hanya terjadi pada masa tertentu
    dan tidak berkelanjutan. Sehingga penulisannya tidak perlu menghabiskan banyak
    halaman dan bisa dituliskan secara mendatar. Dan cangkupannya sempit”

2.      a. Anissa Wahyu .S
    “Sebutkan contoh Sinkronik”
b. Sthevanie Dhita
    “Contohnya adalah penelaahan bahasa Sunda pada masa Kerajaan Hindu-Budha”
3.      a. M. Diaz
    “Apa maksud dari struktur sinkronik”
b. Sthevanie Dhita
    “Maksud secara struktur dalam sinkronik itu adalah sejarah yang dikaji dituliskan
    secara terstruktur sesuai dengan waktu, tempat dan keadaan.” 
4.      a. Nuraini
    “Mengapa cara berpikir sinkronik memiliki sistematik yang tinggi?”
b. Sthevanie Dhita
    “Karena penulisannya harus sesuai struktur kronologi kejadiannya secara runtut dan
    benar. Juga harus lebih terperinci karena cangkupannya yang sempit.”
5.      a. Prayoga
    “Kenapa cangkupannya sempit?”
b. Sthevanie Dhita
    “Karena dalam sinkronik, sejarah tersebut hanya menceritakan kejadian/peristiwa
    tertentu. Yang tidak berkelanjutan sampai saat ini. Waktu dan tempat kejadiannya
    hanya diwaktu dan tempat tertentu  dan tidak diperlukan perbandingan bahasa dan
    keadaan. Sehingga cangkupannya lebih sempit.”

SUB BAB B (KAUSLITAS)
1.      a. Ilham Gazhali
    “Siapa Kartono Sudirjo itu?”
b. Haydee Layla
    “Beliau adalah Guru Besar Ilmu Sejarah di Universitas Gajah Mada”
2.      a. Devi .A
    “Apa yang dimaksud hokum abstrak dalam kausalitas?”
b. Haydee Layla
    “Pernyataan singkat yang merangkum poin-poin utama. Atau disebut juga garis
    besar dari sejarah tersebut.”

SUB BAB C (INTERPRETASI)
1.      a. Kevin
    “Apa yang dimaksud proses interpretasi secara selektif?”
b. Haydee Layla
    “Sejarah itu terjadi di masa lalu, sehingga penelitiannya menimbulkan hipotesis /
    pendapat yang berbeda-beda. Karena hal teersebut, pendapat tersebut harus dipilih
    dengan teliti dan lebih terjamin kebenarannya sehingga membuat kesimpulan yang
    akurat”
2.      a. Nadhifa
    “Apa contoh proses interpretasi secara selektif?”
b. Haydee Layla
    “Misalnya anda sedang mengkaji sejarah kerajaan hindu di Indonesia. Pendapat
    para tokoh-tokoh besar mempunyai perbedaan. Maka anda harus memilih salah satu
    dari pendapat tersebut yang lebih terjamin kebenarannya.”
3.      a. Thomas Adi
    “Apa yang dimaksud dengan fakta yang lepas?”
b. Nadhira Salsabila
    “Maksudnya, fakta-fakta yang ada masih acak-acak dan belum tersusun”


SUB BAB D.1 (KRONOLOGI)
1.      a. Sabda Pratama
    “Apa arti kata Eksodus?”
b. Nadhira Salsabila
    “Eksodus adalah aktivitas/perbuatan meninggalkan tempat asalnya/kampong.
    Disebut juga hijrah/migrasi.
2.      a. M. Bergi
    “Kenapa demonstran meinta Soeharto turun dari jabatannya?”
b. Nadhira Salsabila
    “Karena diberlakukannya sistem liberal. Yang mana pejabat pemerintah diplih oleh
    Soeharto dari kalangan keluarga dan teman dekatnya. Dan karena merajalela nya
    KKN”

SUB BAB D.2 (PERIODISASI)
1.      a. Kinanti Andhini
    “Apa itu sistem Liberal kolonial ?”
b. Chairunisabilah
    “Liberal kolonial disebutkan ‘masyarakat pada dasarnya dianggap mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan Negara baru ikut campur tangan hanya kalau usaha-usaha masyarakat yg bersifat sukarela menemui kegagalan’.”
2.      a. Aura Karenina
    “Sebutkan contoh periodisasi”
b. Nadhira Salsabila
    “Perkembangan zaman prasejarah Indonesia”



SUB BAB E.1 (KONSEP RUANG)
1.      a. Kevin
    “Sebutkan contoh konsep ruang dalam sejarah”
b.    Chairunisabilah
     “Sejarah kerajaan Samudera Pasai. Konsep ruangnya ada di Aceh.
1.    a. Calista Nabila
    “Apa yang dimaksud sejarah yang bersifat terbuka dan berkesinambungan?”
b.    Chairunisabilah
“Sejarah tidak ada yang ditutup-tutupi dan kronologinya saling berhubungan.”

SUB BAB E.2 (KONSEP WAKTU)

1.    a. Calista Nabila
    “Apa yang dimaksud sejarah yang bersifat terbuka dan berkesinambungan?”
b.    Chairunisabilah
“Sejarah tidak ada yang ditutup-tutupi dan kronologinya saling berhubungan.”


Keterangan :    a = Yang bertanya
                        b = Yang menjawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

algoritma dan pemograman 2

assalamualaikum wr.wb saya akan menjelaskan tenatang pelajaran algoritma  dan pemograman pada semester 2. algoritma adalah urutan langka...